-
Siapa Kami
Siapa KamiOrganisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) adalah bagian dari Sistem Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai organisasi antar-pemerintah terkemuka yang mempromosikan migrasi yang manusiawi dan teratur untuk kepentingan semua. IOM telah hadir di Indonesia sejak 1979.
Tentang
Tentang
IOM Global
IOM Global
-
Kerja kami
Kerja KamiSebagai organisasi antar-pemerintah terkemuka yang mempromosikan migrasi yang manusiawi dan teratur, IOM memainkan peran kunci untuk mendukung pencapaian Agenda 2030 melalui berbagai bidang intervensi yang menghubungkan bantuan kemanusiaan dan pembangunan berkelanjutan. Di Indonesia, IOM mendukung para migran melalui berbagai kegiatan pemukiman kembali, dukungan dan pelindungan.
Apa yang kami lakukan
Apa yang kami lakukan
Cross-cutting (Global)
Cross-cutting (Global)
- Data dan sumber informasi
- Ambil Aksi
- 2030 Agenda
Rapat Koordinasi Lanjutan Antar Kementerian Penyusunan Migration Governance Indicators (MGI) untuk Republik Indonesia
Jakarta, Indonesia - Pada Senin, 3 April 2023, International Organization for Migration (IOM) Indonesia berkolaborasi dengan Direktorat Sosial Budaya dan Organisasi Internasional Negara Berkembang (Sosbud OINB) Kementerian Luar Negeri (Kemlu) serta kementerian menyelenggarakan kegiatan kick-off Rapat Koordinasi Antar Kementerian untuk peluncuran instrumen Indikator Tata Kelola Migrasi atau Migration Governance Indicators/MGI di Indonesia. Kegiatan ini diikuti oleh 51 peserta perwakilan dari 17 kementerian dan lembaga terkait tata kelola migrasi di Indonesia.
Dalam konteks kerangka kerja dan komitmen internasional saat ini tentang migrasi dan pembangunan berkelanjutan, Indikator Tata Kelola Migrasi/Migration Governance Indicators (MGI) adalah instrumen yang unik dan komprehensif dengan 98 indikator untuk menilai tata kelola migrasi nasional, yang dapat membantu negara-negara menetapkan titik acuan dan memantau kemajuan menuju pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) yang sejalan dengan tujuan nasional dan prioritas tata kelola migrasi nasional. International Organization for Migraton (IOM) bersama Economist Impact telah mendukung 100 negara dan 70 yurisdiksi daerah melakukan penilaian ini dan memastikan bahwa tidak ada migran yang tertinggal (leave no one behind).
Rapat koordinasi pembahasan instrumen MGI ini dibuka oleh Ibu Penny Dewi Herasati, Direktur Sosial Budaya dan Organisasi Internasional Negara Berkembang (Sosbud OINB) Kementerian Luar Negeri, dan Bapak Jeffrey Labovitz, Kepala Misi IOM di Indonesia. Dalam kesempatan tersebut, Direktur Sosbud OINB menegaskan “Pentingnya MGI untuk memeriksa beragam pencapaian positif Indonesia dalam tata kelola migrasi dan memperkenalkannya kepada dunia internasional sebagai bagian komitmen Indonesia pada pelaksanaan Kesepakatan Global untuk Migrasi yang Aman, Tertib dan Teratur (GCM)”. Bapak Labovitz juga menambahkan “Salah satu cara untuk memastikan kebijakan migrasi yang kuat adalah memastikan semua elemen migrasi berbasis bukti yang kuat. Indikator tata kelola migrasi adalah salah satu instrumen untuk memandu negara dalam mengidentifikasi praktik yang baik, serta area dengan potensi untuk pengembangan lebih lanjut dan peningkatan untuk mengembangkan struktur tata kelola migrasi melalui proyek ini”. Indonesia akan melaksanakan satu penilaian MGI nasional dan satu penilaian MGI daerah.
Data yang diperoleh melalui peneraan ini akan dipublikasikan melalui Portal Data Migrasi (Migration Data Portal) yang dikelola oleh IOM. Selain itu, indikator ini akan bermanfaat pula untuk pengembangan tata kelola migrasi bagi Pemerintah Indonesia di masa yang akan datang. Kegiatan ini merupakan bagian dari program bersama PPB untuk Tata Kelola Migrasi untuk Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia (2022-2023) yang didanai oleh Migration Multi-Partner Trust Fund (MMPTF) yang bertujuan untuk meningkatkan tata kelola migrasi di Indonesia dengan mendukung kapasitas berbasis bukti pemerintah dan manajemen migrasi yang responsif gender di tingkat nasional dan daerah.
Dipandu oleh fasilitator perwakilan Kementerian Luar Negeri, Pusat Penelitian dan Analisis Data Global IOM di Berlin, kantor pusat IOM dan IOM Indonesia, kegiatan hibrida (daring dan luring) ini membahas rincian indikator MGI yang akan digunakan dalam pemetaan tata kelola migrasi di Indonesia. Pembahasan rapat koordinasi ini berfokus pada identifikasi Kementerian dan Lembaga terkait dengan
tema-tema MGI. Rumusan peta aktor ini akan digunakan sebagai rujukan pembentukan klaster khusus FGD untuk pemetaan dan penggalian data selanjutnya. Kegiatan FGD untuk pengumpulan data, selanjutnya direncanakan akan dilaksanakan pada bulan Mei 2023.
***
Untuk informasi lebih lanjut mengenai program ini, silakan hubungi Diah Zahara, National Programme Officer of Migration Governance di IOM Indonesia, email: dzahara@iom.int, atau untuk permohonan wawancara, silakan hubungi Josephine Imelda, Tel: +62 813 1869 3599, Email: jimelda@iom.int