Berita
Local

Proyek USAID ”Building Healthy Cities” Perkuat Aplikasi Satu Data Kesehatan (ASDK) Di Kota Makassar

Makassar – Sistem data yang terintegrasi merupakan sarana yang efektif bagi perencana kota untuk melakukan perencanaan program kesehatan, monitoring dan evaluasi capaian dan keberlanjutan program. Sebaliknya, data skesehatan yang tidak terintegrasi dapat menyebabkan hambatan terhadap akses dan kurang holistiknya pemaparan masalah kesehatan di berbagai sektor. Hal ini merupakan alasan mengapa Apilkasi Satu Data Kesehatan (ASDK) digunakan oleh departemen kesehatan di Indonesia untuk memfasilitasi pengumpulan, pengolahan, dan analisis data kesehatan di tingkat Kementrian Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan Puskesmas.

Makassar adalah salah satu kota di Indonesia yang telah mengimplementasikan ASDK untuk mengintegrasikan berbagai data kesehatan termasuk HIV, TB, Malaria, Homecare, Kesehatan ibu dan anak (KIA), imunisasi, dan gizi kedalam satu platform. Untuk mendukung pemanfaatan ASDK, pada tanggal 22-23 desember, 2021, United States Agency for International Development (USAID) mendanai proyek Building Healthy Cities (BHC) bekerjasama dengan pemerintah kota Makassar dan International Organization for Migration (IOM) untuk menyelenggarakan dan memfasilitasi pelatihan visualisasi dan penggunaan data kesehatan. Kegiatan ini difokuskan pada data terkait indikator standar pelayanan minimal (SPM) kesehatan. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan penguatan terhadap ASDK di Kota Makassar dengan mengintegrasikan 12 indikator standar pelayanan minimal bidang kesehatan.

BHC bertujuan untuk memfokuskan kembali kebijakan, perencanaan, dan layanan kota dengan pola pikir kesetaraan kesehatan dan meningkatkan pengambilan keputusan berdasarkan data untuk program Smart City di tiga lokasi terpilih termasuk Indore (India), Makassar (Indonesia), Da Nang (Vietnam), dan Kathmandu (Nepal). Proyek ini dipimpin oleh JSI Research & Training Institute, Inc dan International Organization for Migration (IOM) sebagai pelaksana di Kota Makassar.

“Data mendorong pengambilan keputusan. Dalam rangka menyusun kebijakan yang tepat terkait kesehatan perkotaan, integrasi dan berbagi data yang berkualitas merupakan hal yang sangat penting. Sistem ini dapat mengefisienkan waktu dan menghemat biaya serta meningkatkan kualitas dan akses untuk data kesehatan” Kata Amanda Pomeroy-Stevens, Direktur Proyek BHC

Dalam sambutannya Son Ha Dinh, selaku koordinator International Organization for Migration (IOM) wilayah timur Indonesia menyatakan, kegiatan ini merupakan bukti kerjasama yang kuat antara IOM dan pemerintah Kota Makassar. 

Pada kesempatan yang sama Plt kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar mengatakan bahwa peningkatan adopsi teknologi informasi kesehatan telah menyebabkan ketersediaan lebih banyak data dalam format elektronik di berbagai database. Sehingga mekanisme untuk mengintegrasikan data yang ada dan berguna untuk mendukung pengambilan keputusan yang efektif sangat dibutuhkan. Sistem yang berbasis DHIS-2 ini dapat mendukung pelaporan data agregat sampai ke tingkat pusat, memiliki kemampuan untuk interoprabilitas data, dan memungkinkan semua program kesehatan terintegrasi kedalam satu database.

Setelah kegiatan selesai, BHC berharap, 47 peserta pelatihan dapat memanfaatkan sistem manajemen data kesehatan nasional untuk meningkatkan derajat kesehatan di Kota Makassar.

 

Building Healthy Cities (BHC) adalah perjanjian kerja sama selama 5 tahun tahun yang didanai oleh United States Agency (USAID) berdasarkan perjanjian No. AID-OAA-A-17-00028, yang di mulai pada 30 September 2017. BHC diimplementasikan oleh JSI Research & Training Institute, Inc. JSI menjalin mitra bersama dengan International Oganization of Migration,  Thrive Networks Global, and Urban Institute, and dengan dukungan dari Engaging Inquiry, LLC. Projek ini didukung dengan baik oleh rakyat Amerika Serikat melalui USAID. USAID mengelola program bantuan luar negeri AS dengan memberikan bantuan berupa dukungan ekonomi dan kemanusiaan di lebih dari 100 negara di seluruh dunia

Tentang IOM di Indonesia

Didirikan pada tahun 1951, Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) – Migrasi PBB – adalah organisasi antar-pemerintah terkemuka yang didedikasikan untuk mempromosikan migrasi yang manusiawi dan tertib untuk kepentingan semua. Ini dilakukan dengan memajukan pemahaman tentang masalah migrasi, membantu pemerintah dalam menghadapi tantangan migrasi, mendorong pembangunan sosial dan ekonomi melalui migrasi, dan menjunjung tinggi martabat dan kesejahteraan para migran, keluarga mereka, dan komunitas mereka. Untuk informasi lebih lanjut tentang IOM di Indonesia, kunjungi.

 

Untuk informasi lebih lanjut, silakan menghubungi:

Dr. Ahmad Isa, MPH

BHC Project officer

aisa@iom.int

 

Untuk permintaan wawancara, silakan menghubungi:

Ariani Hasanah Soejoeti

Media & Communication Officer

asoejoeti@iom.int