Berita
Local

Proyek Building Healthy Cities yang di danai USAID, sukses menyelenggarakan Konferensi Kota Sehat dan Kota Cerdas Di Kota Makassar, 18 Mei 2022

Kota Makassar merupakan wilayah yang penting dengan pelabuhan yang padat di wilayah timur Indonesia dengan sekitar 1,6 juta penduduk dan pertumbuhan ekonomi yang baik. Hal ini menarik urbanisasi dari luar Kota Makassar. Dalam hal penyediaan layanan kepada masyarakat, Makassar telah memulai langkah yang luar biasa sebagai sebuah kota dengan menerima penghargaan tertinggi “Swasti Saba Wistara” program kota sehat sebanyak lima kali, serta memenangkan beberapa penghargaan inovasi dan prestasi sebagai kota cerdas (Smart city). Namun, disisi lain, masih terdapat permasalahan terkait perkotaan yang membutuhkan perhatian dari banyak pihak, termasuk masalah yang berhubungan dengan Kesehatan serta kesejahteraan masyarakat. Proyek Building Healthy Cities yang didanai USAID telah bekerja sama dengan Kota Makassar sejak 2017 untuk to memforkuskan kembali kebijakan, perencanaan dengan lensa kesetaraan kesehatan dengan meningkatkan pengambilan keputusan berdasarkan data.

Menjelang berakhirnya proyek Building Healthy City (BHC), BHC mengadakan Konfenrensi Kota Sehat dan Cerdas yang bekerja sama dengan Badan Perencanaan Daerah (Bappeda) Kota Makassar. Konferensi ini memaparkan pencapaian dari hasil kerja sama BHC dengan berbagai sektor selama lima tahun terakhir serta beberapa hal yang dapat direkomendasikan guna mereplikasi program ini ke wilayah lain di Indonesia. Proyek ini difokuskan pada kompleksitas Kesehatan perkotaan, secara khusus pada kota yang memiliki perkembangan yang pesat seperti Kota Makassar. Proyek Building Healthy Cities juga mendukung kota Makassar untuk mengatasi permasalahan yang berhubungan dengan pengambilan keputusan berbasis data, pengelolaan limbah, Kesehatan ibu dan anak, sistem pelaporan masyarakat, analisis data penyakit tidak menular, serta pengembangan Rencana Aksi Kota Sehat. BHC juga telah secara resmi meluncurkan Sistem Integrasi Data Kota Sehat yang di sebut “Sehattami”, yang memungkinkan para pengambil keputusan untuk melakukan menganalisis data lintas sektor serta mendukung analisis data yang komprehensif yang bertujuan untuk pengambilan keputusan yang efektif dan efisien.

Konferensi ini diadakan pada hari Rabu, 18 Mei bertempat di Hotel The Rinra, Kota Makassar. Pembicara yang hadir dalam acara ini adalah pembina Smart City Kementerian Informasi dan Komunikasi Indonesia, Walikota Makassar, Perwakilan Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) dan Ditjen pencegahan dan pengendalian penyakit Kementerian Kesehatan, dan Perwakilan USAID. Provinsi DKI Jakarta juga hadir dan telah memaparkan terkait dengan Kota sehat dan Kota cerdas.

Proyek Building Healthy Cities telah mengupayakan beberapa langkah penting untuk menjadikan Makassar kota yang lebih sehat dan berkontribusi untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) 2030 khususnya kehidupan yang sehat dan sejahtera, berkurangnya kesenjangan, Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan dan Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.  Namun upaya ini juga perlu ditingkatkan dan diaplikasikan di Kota Makassar. BHC berharap, dengan adanya Rencana Aksi Kota Sehat dan Sistem Integrasi Data Kota Sehat, Makassar dapat mendukung kota-kota lain menuju perencanaan kota yang sehat.

Building Healthy Cities (BHC) adalah perjanjian kerja sama selama lima tahun yang didanai oleh United States Agency for International Development (USAID)berdasarkan Perjanjian No. AID-OAA-A-17-00028, mulai 30 September 2017. BHC adalah program yang diimplementasikan oleh JSI Research & Training Institute,Inc (JSI) Bersama dengan Interational Organization for Migration (IOM), Thrive Networks Global, dan Urba Institute, serta dukungan dari Engaging Inquiry, LLC. Proyek ini dapat dilakukan karena adanya dukungan dari rakyat Amerika melalui USAID. USAID mengelola program bantuan luar negeri Amerika Serikat dengan memberikan bantuan ekonomi dan kemanusiaan di lebih dari 100 negara di seluruh dunia.

 

Untuk Informasi lebih lanjut, dapat menghubungi:

Dr. Ahmad Isa, MPH, BHC Project Officer: aisa@iom.int

 

Untuk permintaan wawancara, silakan hubungi:

Ariani Hasanah Soejoeti, Media & Communication Officer: aseojoeti@iom.int