-
Siapa Kami
Siapa KamiOrganisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) adalah bagian dari Sistem Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai organisasi antar-pemerintah terkemuka yang mempromosikan migrasi yang manusiawi dan teratur untuk kepentingan semua. IOM telah hadir di Indonesia sejak 1979.
Tentang
Tentang
IOM Global
IOM Global
-
Kerja kami
Kerja KamiSebagai organisasi antar-pemerintah terkemuka yang mempromosikan migrasi yang manusiawi dan teratur, IOM memainkan peran kunci untuk mendukung pencapaian Agenda 2030 melalui berbagai bidang intervensi yang menghubungkan bantuan kemanusiaan dan pembangunan berkelanjutan. Di Indonesia, IOM mendukung para migran melalui berbagai kegiatan pemukiman kembali, dukungan dan pelindungan.
Apa yang kami lakukan
Apa yang kami lakukan
Cross-cutting (Global)
Cross-cutting (Global)
- Data dan sumber informasi
- Ambil Aksi
- 2030 Agenda
IOM sangat berduka atas meninggalnya seorang pengungsi dari Afghanistan di Pekanbaru, Indonesia
IOM turut berduka cita atas meninggalnya seorang pengungsi asal Afghanistan di Pekanbaru pada tanggal 15 Januari 2022. Kematian tersebut saat ini masih dalam penyelidikan pihak kepolisian.
“Kami menyampaikan belasungkawa tulus kami kepada keluarga dan teman-teman dari individu ini. Staf IOM saat ini berkoordinasi dengan polisi setempat dan otoritas terkait dan kami terus memberikan dukungan konseling kepada mereka yang membutuhkan,” kata Louis Hoffmann, Kepala Misi IOM di Indonesia.
Hoffmann menambahkan, “Ini adalah pengingat yang tragis dan cerminan dari dampak COVID pada semua kehidupan kita, terlebih pada beban tambahan yang ditanggung para pengungsi dalam ketidakpastian yang mengelilingi kehidupan dan masa depan mereka. Kami hanya dapat meminta saat ini agar media, komunitas pengungsi, dan pihak lainnya menghormati privasi keluarga dengan tidak mempublikasikan informasi pribadi atau yang belum dikonfirmasi tentang insiden ini.”
Tragisnya, terjadi peningkatan jumlah kematian di antara populasi pengungsi di Indonesia sejak awal pandemi COVID-19. Menurut catatan IOM dan UNHCR, telah terjadi 8 kematian akibat komplikasi Covid-19 dan 5 kasus bunuh diri yang terkonfirmasi selama pandemi. Sebelum pandemi, IOM dan UNHCR mencatat ada 7 kasus bunuh diri sejak 2015 di antara pengungsi dan satu mantan pengungsi. IOM menyadari bahwa pengungsi di mana pun, termasuk di Indonesia, mengalami peningkatan tekanan psikologis yang diperparah oleh peristiwa baru-baru ini di negara asal, ketidakpastian masa depan mereka, dan pandemi COVID-19.
Untuk pertanyaan media lebih lanjut, silakan hubungi Ariani Hasanah Soejoeti, National Media and Communications Officer, IOM in Indonesia, di +628122726308 atau asoejoeti@iom.int