Berita
Local

IOM Menyediakan Makanan, Air, dan Pemeriksaan Kesehatan untuk Kedatangan Terbaru Rohingya di Indonesia

Jakarta/Bireuen – Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) memberikan dukungan kepada Pemerintah dan mitra kemanusiaan untuk memberikan bantuan yang sangat dibutuhkan dan memenuhi kebutuhan pelindungan kelompok pendatang Rohingya terbaru di Bireuen. 

Kelompok yang terdiri dari sekitar 120 perempuan, anak-anak dan laki-laki Rohingya (51 anak, 60 perempuan dan sembilan laki-laki) yang tiba pada Kamis malam tanggal 30 Desember itu terdampar sejauh 100 km dari Bireuen. Kelompok yang diyakini berasal dari Bangladesh telah berada di laut selama hampir sebulan. 

Ini merupakan kedatangan kapal Rohingya keempat di Indonesia dalam dua tahun. 

“Menyusul kedatangan tiga kapal sebelumnya pada tahun 2020 dan 2021, struktur Satuan Tugas Penanganan Pengungsi di tingkat lokal telah dibentuk di Aceh, dan tempat/komplek penerimaan sementara tetap disiapkan untuk menerima kedatangan melalui kerja IOM dan mitra,” kata Louis Hoffmann, Chief of Mission IOM Indonesia. 

“IOM telah berkoordinasi erat dengan Satuan Tugas Penanganan Pengungsi dari Luar Negeri baik di tingkat nasional dan lokal untuk memberikan dukungan  kedatangan yang aman. Tanggapan kemanusiaan IOM akan mencerminkan upaya bantuan dan pelindungan sebelumnya, terutama berfokus pada infeksi, pencegahan, dan pengendalian COVID-19 sementara  memimpin tanggapan kesehatan.”. 

Mengikuti ketentuan Pemerintah, kelompok tersebut akan dikarantina selama 10 hari dengan dukungan dari IOM denganberkoordinasi  erat dengan Satuan Tugas Covid-19 setempat dan Satuan Tugas Penanganan Pengungsi dari Luar Negeri yang dibentuk secara lokal. 

Awal pekan ini, IOM mengerahkan tim terpadu yang terdiri dari staf medis darurat, operasional, dan pelindungan untuk memulai koordinasi dengan pihak berwenang setempat, terutama dinas kesehatan, untuk memastikan kedatangan dan pemeriksaan yang aman untuk kebutuhan kesehatan dan nutrisi darurat. Bersamaan dengan proses pendaftaran UNHCR, tempat penampungan, tempat tidur, makanan, dan dukungan dan konseling psiko-sosial akan menjadi  tindakan lini pertama yang harus ditangani oleh IOM dan mitra. 

Hoffmann menambahkan, “Dalam memprioritaskan keselamatan dan pelindungan kehidupan di laut, kita harus memuji Pemerintah Indonesia baik di tingkat lokal maupun nasional yang telah melakukan penyelamatan dan pendaratan yang aman dari kelompok ini tadi malam. Kepedulian dan sambutan yang terus-menerus dari masyarakat lokal di Aceh telah menjadi inti keberhasilan upaya ini. 

IOM Indonesia saat ini memberikan bantuan kepada lebih dari 7.800 pengungsi di Indonesia, di samping program untuk mencegah dan melawan perdagangan orang, memperkuat pelindungan bagi tenaga kerja, mempromosikan pengurangan dan respons risiko bencana, dan meningkatkan sistem manajemen perbatasan terpadu dengan fokus khusus pada memerangi pandemi COVID-19 saat ini. 

Tanggap darurat IOM untuk membantu pendaratan Rohingya di Aceh didanai oleh European Civil Protection and Humanitarian Aid Operations (ECHO), the U.S. Department of State’s Bureau of Population, Refugees, and Migration (PRM), dan the Swiss Agency for Development and Cooperation (SDC). 

 

Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi Ariani Hasanah Soejoeti di IOM Indonesia, email: asoejoeti@iom.int, telp. +62 8122726308 atau Itayi Viriri di Kantor Regional IOM untuk Asia dan Pasifik di Bangkok, Telp: +63 917 890 8785, Email: iviriri@iom.int