Berita
Local

IOM Menyediakan Makanan, Air Bersih, dan Pemeriksaan Kesehatan untuk 114 Pengungsi Rohingya yang Diselamatkan di Bireuen, Aceh

Initial data collection of the newest arrivals by IOM, UNHCR and the local authority. Photo: IOM

Jakarta/Bireuen, Indonesia – Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) mendukung Pemerintah Indonesia dan mitra kemanusiaan untuk memberikan bantuan yang sangat dibutuhkan dan memenuhi kebutuhan pelindungan 114 pengungsi Rohingya yang diselamatkan di lepas pantai Bireuen di Aceh, Indonesia, Minggu pagi (6 Maret).

Rombongan terakhir yang terdiri dari 35 anak-anak, 21 perempuan dan 58 laki-laki ini diselamatkan oleh nelayan setempat dan dibawa ke darat ke desa Alue Buya..  

Umar (11), satu-satunya penutur bahasa Inggris dalam kelompok itu mengatakan bahwa mereka telah berada di laut selama 25 hari setelah meninggalkan kamp di Bangladesh, dan karena cuaca buruk, kapal itu terdampar di lepas pantai Aceh.

Ini merupakan yang terbaru dari beberapa kedatangan kapal Rohingya di Indonesia dalam dua tahun terakhir. Pada Desember 2021, 120 pengungsi diizinkan mendarat di Aceh dan pada Juni 2021, 81 Rohingya, sebagian besar perempuan dan anak-anak, diselamatkan oleh nelayan lokal di Aceh Timur. Pada Juni 2020, 99 pengungsi Rohingya berhasil diselamatkan setelah terdampar di laut selama lebih dari 120 hari. Kapal lain yang membawa 296 Rohingya turun di Aceh pada September 2020.

“Tim advance IOM tiba di Bireuen pagi ini, dan kami bekerja dalam koordinasi yang erat dengan Satgas Pengungsi Nasional dan lokal, otoritas lokal, UNHCR, dan mitra kami, Yayasan Getanyoe, untuk memastikan baik pendatang baru maupun anggota masyarakat ini tetap aman,” kata Louis Hoffmann, Kepala Misi IOM di Indonesia.

Hoffmann menambahkan, “Tanggapan kemanusiaan kami akan terus mencerminkan upaya bantuan dan perlindungan sebelumnya, terutama berfokus pada pencegahan dan pengendalian infeksi COVID-19 sebagai bagian dari respons kesehatan secara keseluruhan.”

Pada akhir hari, 45 pengungsi telah menerima dosis pertama vaksin COVID-19 dari pusat kesehatan setempat.

Hoffmann memuji Pemerintah Indonesia, baik di tingkat lokal maupun nasional, yang telah melakukan penyelamatan terbaru ini dan memungkinkan pendaratan yang aman bagi kelompok tersebut.

“Kita harus menyebutkan secara khusus, Panglima Laot, (lembaga perikanan tradisional Aceh) kembali memainkan peran penting dalam komitmen teguhnya terhadap perlindungan kehidupan di laut, memastikan keselamatan awal para pengungsi ini,” kata Hoffmann.

IOM Indonesia saat ini membantu lebih dari 7.400 pengungsi di Indonesia, di samping program-program untuk mencegah dan kontra-perdagangan manusia, memperkuat perlindungan bagi tenaga kerja, mempromosikan pengurangan dan respons risiko bencana, dan mendukung sistem pengelolaan perbatasan terpadu dengan fokus khusus pada memerangi pandemi COVID-19.

Tanggap darurat IOM untuk membantu pendaratan Rohingya di Aceh didanai oleh European Civil Protection and Humanitarian Aid Operations (ECHO) dan U.S. Department of State’s Bureau of Population, Refugees, and Migration (PRM)

 

Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:

Ariani Hasanah Soejoeti di IOM Indonesia, email: asoejoeti@iom.int, Tel. +628122726308, atau

Itayi Viriri di Kantor Regional IOM untuk Asia dan Pasifik di Bangkok, Telp: +63 917 890 8785, Email: iviriri@iom.int