-
Siapa Kami
Siapa KamiOrganisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) adalah bagian dari Sistem Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai organisasi antar-pemerintah terkemuka yang mempromosikan migrasi yang manusiawi dan teratur untuk kepentingan semua. IOM telah hadir di Indonesia sejak 1979.
Tentang
Tentang
IOM Global
IOM Global
-
Kerja kami
Kerja KamiSebagai organisasi antar-pemerintah terkemuka yang mempromosikan migrasi yang manusiawi dan teratur, IOM memainkan peran kunci untuk mendukung pencapaian Agenda 2030 melalui berbagai bidang intervensi yang menghubungkan bantuan kemanusiaan dan pembangunan berkelanjutan. Di Indonesia, IOM mendukung para migran melalui berbagai kegiatan pemukiman kembali, dukungan dan pelindungan.
Apa yang kami lakukan
Apa yang kami lakukan
Cross-cutting (Global)
Cross-cutting (Global)
- Data dan sumber informasi
- Ambil Aksi
- 2030 Agenda
IOM memfasilitasi Pemerintah Indonesia dalam Pelatihan Essential of Migration Management (EMM) 2.0
Jakarta, 28/10/2022, Migrasi internasional terus meningkat dalam beberapa dekade terakhir. Menurut Laporan Migrasi Dunia (2022), diperkirakan ada 281 juta orang yang tinggal di negara selain negara kelahiran mereka pada tahun 2020. Jumlah itu merupakan peningkatan 128 juta lebih banyak daripada tahun 1990 dan lebih dari tiga kali lipat jumlah perkiraan pada tahun 1970. Angka tersebut mengisi perkiraan jumlah total migran internasional, yakni sebesar 3,6% dari populasi global. Mobilitas orang yang begitu besar juga meningkatkan remitansi migran internasional yang bernilai $702 miliar pada tahun 2020. Hal ini membuktikan bahwa para migranberkontribusi besar pada pembangunan baik di negara asal dan maupun negara tujuan. Oleh karenanya, penting bagi pemerintah untuk menghormati hak mobilitas manusia dengan mengelola migrasi dengan baik.
Pengelolaan migrasi dapat menjadi tantangan ketika pemerintah harus menyesuaikan antara kepentingan nasional dengan agenda prioritas pembangunan. Meskipun demikian, migrasi yang dikelola dengan baik sangat diperlukan dalam mencapai Sustainable Development Goals (SDGs) yang di dalamnya terdapat Global Compact for Safe, Orderly and Regular Migration (GCM) sebagai penerjemahan dari fenomena migrasi dalam SDGs. Pemerintah perlu menentukan kebijakan mereka sendiri secara hati-hati dan jelas mengenai migrasi tenaga kerja, pengelolaan perbatasan, kesehatan migrasi, perdagangan dan penyelundupan manusia, serta bidang migrasi penting lainnya. Untuk mendukung Pemerintah Indonesia dalam merumuskan kebijakan yang menguntungkan bagi semua pihak tentang manajemen migrasi, International Organization for Migration (IOM) Indonesia menyelenggarakan gelombang kedua pelatihan Essential of Migration Management (EMM) 2.0 untuk instansi pemerintah Indonesia di Tangerang, Banten, pada 24 – 26 Oktober 2022.
Pelatihan ini diikuti oleh instansi pemerintah, antara lain BAPPENAS, BP2MI, Komisi Perlindungan Anak, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Desa PDTT, dan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban. Pelatihan dibuka oleh kepala misi IOM Indonesia, Louis Hoffmann, menyatakan bahwa pelatihan tersebut merupakan bagian penting dalam mengembangkan manajemen migrasi. “Pelatihan ini dapat mendukung Pemerintah Indonesia dalam mengembangkan kebijakan migrasi dengan negara tujuan, terlebih dalam situasi pandemi yang mengubah segalanya. EMM juga menjadi alat bagi staf IOM dalam pengembangan program manajemen migrasi dalam misi IOM,” ujarnya.
Dalam konteks Indonesia, komposisi migrasi internasional sebagian besar terdiri dari pekerja migran yang kebanyakan ditempatkan di kawasan Asia Pasifik dan Timur Tengah. Migrasi tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor pendorong, termasuk krisis dan perubahan iklim. Oleh karena itu, Indonesia sebagai pendukung kuat GCM harus memperhatikan pentingnya pengelolaan migrasi yang baik sesuai nilai-nilai GCM. “Pemerintah harus mengambil agenda prioritas dalam migrasi dan pembangunan, dengan mengidentifikasi aspek-aspek kunci dalam mengelola pembangunan migrasi, dan pendekatannya berdasarkan hak dan responsif gender,” tegasnya.
Pelatihan Esensi Manajemen Migrasi (EMM2.0) adalah program unggulan IOM tentang manajemen migrasi yang menyediakan sumber daya online dan pelatihan dasar bagi pejabat pemerintah dan semua pemangku kepentingan yang berhubungan dengan migrasi. Program ini menyoroti interaksi antara bidang tematik yang berbeda dan membangun pemahaman yang sama tentang migrasi dengan pendekatan seluruh pemerintah. Program ini juga memanfaatkan kerja sama di tingkat nasional, regional dan global, sambil mengartikulasikan relevansi kerangka kerja internasional, seperti Agenda 2030 dan Global Compact for Migration, pada pekerjaan sehari-hari pejabat pemerintah dan pemangku kepentingan lain yang terlibat.
Informasi project: Pelatihan EMM 2.0 untuk pemangku kepentingan nasional didukung oleh Migration Multi-Partner Trust Fund (MMPTF) di bawah program bersama dari Migration Governance for Sustainable Development in Indonesia (2022 – 2023).
Untuk informasi lebih lanjut tentang proyek ini: National Programme Officer, Ibu Diah Zahara (dzahara@iom.int)
Untuk pertanyaan media: National Media and Communications Officer, Ibu Ariani Hasanah Soejoeti (asoejoeti@iom.int)