-
Siapa Kami
Siapa KamiOrganisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) adalah bagian dari Sistem Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai organisasi antar-pemerintah terkemuka yang mempromosikan migrasi yang manusiawi dan teratur untuk kepentingan semua. IOM telah hadir di Indonesia sejak 1979.
Tentang
Tentang
IOM Global
IOM Global
-
Kerja kami
Kerja KamiSebagai organisasi antar-pemerintah terkemuka yang mempromosikan migrasi yang manusiawi dan teratur, IOM memainkan peran kunci untuk mendukung pencapaian Agenda 2030 melalui berbagai bidang intervensi yang menghubungkan bantuan kemanusiaan dan pembangunan berkelanjutan. Di Indonesia, IOM mendukung para migran melalui berbagai kegiatan pemukiman kembali, dukungan dan pelindungan.
Apa yang kami lakukan
Apa yang kami lakukan
Cross-cutting (Global)
Cross-cutting (Global)
- Data dan sumber informasi
- Ambil Aksi
- 2030 Agenda
IOM Indonesia Memberikan Bantuan Kepada 99 Orang Rohingya di Aceh
Aceh Utara – Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) telah berkoordinasi untuk memberikan bantuan kepada 99 orang Rohingya yang kemarin (25-06) berhasil diselamatkan oleh nelayan lokal dan kemudian dibawa ke Pantai Seunedon, Aceh Utara, Indonesia.
Beberapa laporan mengatakan bahwa mereka – 49 perempuan, 33 anak-anak, dan 17 laki-laki – sudah berbulan-bulan mengapung di lautan lepas sampai akhirnya mereka sepakat untuk mendarat setelah mempertimbangkan keselamatan anak-anak di atas kapal.
Berdasarkan percakapan yang dilakukan staf IOM melalui penerjemah, pada pagi ini (26-06), juru bicara dari kelompok tersebut mengatakan bahwa mereka telah berada di laut selama 4 bulan 10 hari, berangkat dari tempat pengungsian Balu, Khali-1 di Bangladesh. Ia mengatakan bahwa mereka berasal dari Maungdaw dan Buthidaung di Negara Bagian Rakhine, Myanmar.
Ia juga menambahkan bahwa saat meninggalkan Bangladesh sesungguhnya mereka berjumlah 100 orang, tetapi satu orang perempuan diantara mereka meninggal dan meninggalkan dua anak. Tiga anak-anak (dua dari mereka merupakan saudara) dan satu anak perempuan berumur 10 tahun tidak memiliki orang tua atau pendamping. Di dalam kelompok, terdapat pula satu perempuan yang tengah mengandung.
Juru bicara dari kelompok tersebut mengatakan, “Awalnya kami berjalan kaki, melewati bukit menuju Shamlapur (Cox’s Bazaar) dan menggunakan kapal kecil untuk menuju ke kapal yang lebih besar di tengah laut. Kapal besar tersebut dipimpin oleh seorang laki-laki dari Myanmar. Tujuan awal kami seharusnya adalah Malaysia, dimana setiap orang dari kami harus membayar sebesar 10,000 Ringgit saat sampai di sana.”
Ia juga mengatakan bahwa kapal tersebut telah diatur oleh ‘seorang Rohingya yang tinggal di negara lain’.
“Rapid Test untuk COVID19 telah dilakukan kemarin malam dan hasilnya menyatakan bahwa mereka semua negatif. Ini merupakan kabar baik karena tentu saja kami sangat berhati-hati terhadap permasalahan kesehatan dan kami akan memberikan bantuan kepada pihak yang berwenang melalui tim medis kami bersama dengan tim registrasi UNHCR,” Louis Hoffmann, Kepala Misi IOM Indonesia.
Ia juga menambahkan bahwa tim garda depan IOM yang terdiri dari tim medis (perawat, bantuan psikososial) dan staf operasional telah memberikan bantuan registrasi dan tinjauan awal kepada kelompok tersebut, disertai bantuan air bersih, dan paket kebersihan diri.
“Kami juga tetap menjalin koordinasi dengan Kementerian Luar Negeri dan Gugus Tugas Penanganan Pengungsi di Jakarta,” tambah Hoffmann.
Untuk informasi lebih lanjut, mohon hubungi Patrik Shirak di IOM Indonesia, Tel: +622157951275, Email: pshirak@iom.int atau Itayi Viriri di IOM Kantor Regional untuk Asia dan Pasifik di Bangkok, Tel: +63 917 890 8785, Email: iviriri@iom.int