Berita
Local

IOM dan SBMI Meluncurkan Koperasi SBMI Mart – Inisiatif Pemberdayaan Pertama bagi Purna Pekerja Migran di Maros dengan Dukungan Pemerintah Daerah

(Dari kiri) Ketua Umum SBMI - Hariyanto, Chaidir Syam - Bupati Maros dan Zena Van Bemmel-Faulkner, Manajer Program IOM pada acara peluncuran SBMI Mart di Maros. 

 

Pada tanggal 20 Mei 2024, IOM bekerja sama dengan Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) sebagai mitra pelaksana meluncurkan Koperasi Berbasis Komunitas SBMI Mart di Maros, Sulawesi Selatan. Peluncuran inisiatif ini dilaksanakan di Kantor Bupati Maros dan dihadiri oleh perwakilan Kementerian Luar Negeri, Kementerian Dalam Negeri, IOM serta Bupati Maros. Peluncuran dibuka dengan penampilan ‘Paddupa’, sebuah tarian tradisional khas Bugis-Makassar untuk menyambut kedatangan Bupati dan seluruh peserta. 

Acara peluncuran diikuti dengan sambutan dari Ketua SBMI Maros, Ketua Umum SBMI, perwakilan IOM, dan Bupati Maros. Hasna, Ketua SBMI Maros melaporkan kemajuan inisiatif ini dalam sambutannya dan mengharapkan “dukungan berkelanjutan dari semua pihak terutama Pemerintah Daerah Maros dalam memulai pemberdayaan ekonomi bagi purna pekerja migran dan keluarganya”. 

Hariyanto, Ketua Nasional SBMI memaparkan kontribusi masing-masing instansi pemerintah daerah yang terlibat dalam pendirian SBMI Mart. Ia juga menyebutkan bahwa “inisiatif ini mendukung penerapan tata kelola migrasi secara kolaboratif yang lebih baik di Kabupaten Maros dan sesuai dengan kekhususan daerah”. 

Zena Van Bemmel-Faulkner, perwakilan IOM, Manajer Program Tata Kelola Migrasi untuk Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia, menyatakan apresiasinya terhadap “upaya kolektif dalam memberdayakan purna pekerja migran dan keluarga mereka, serta berharap bahwa inisiatif ini dapat mengarah pada inisiatif jangka panjang yang berkelanjutan dan didukung lebih lanjut oleh pemerintah daerah sehingga memberikan banyak manfaat bagi pekerja migran di masa depan”. 

Chaidir Syam, Bupati Kabupaten Maros, dalam pidato pembukaan peresmian SBMI Mart di Maros mengungkapkan: “Saya merasa bahagia bahwa di Hari Kebangkitan Nasional, para pekerja migran Indonesia membuat kebangkitan di kabupaten Maros dengan mendirikan sebuah usaha bernama SBMI Mart, sebuah upaya agar para pekerja migran Indonesia setelah kembali bisa terorganisir secara aman tertib dan teratur.” 

Koperasi ini merupakan inisiatif pemberdayaan pertama bagi pekerja migran yang kembali ke Maros dan didukung oleh lebih dari 12 organisasi perangkat daerah yang telah memberikan, antara lain, pemberdayaan ekonomi berkelanjutan, perizinan usaha, pelatihan mata pencaharian dan pendampingan dari wilayah tanggung jawab masing-masing. Sebagai bagian dari pembentukannya, tiga Pertemuan Kelompok Kerja diadakan untuk membahas keterlibatan pemangku kepentingan terkait dan mendapatkan dukungan dan komitmen pemerintah daerah terhadap inisiatif ini. Sebagai bagian dari inisiatif ini, penilaian dan pemetaan pasar dilakukan untuk memahami lebih lanjut tentang kelayakan ekonomi dan permintaan pasar dari produk-produk terpilih. 

Didukung oleh Migration Multi-Partner Trust Fund (MMPTF), inisiatif ini telah memberdayakan lebih dari 100 purna pekerja migran dan keluarganya dari enam desa di empat kabupaten di Maros melalui kegiatan peningkatan kapasitas pemberdayaan ekonomi berbasis komunitas dan koperasi. Pendampingan bagi wirausaha juga diberikan kepada anggota Koperasi SBMI Maros. SBMI Mart didirikan dari anggota, untuk anggota, dan oleh anggota untuk kesejahteraan bersama. Inisiatif ini menandai upaya IOM untuk mencapai tujuan Kesepakatan Global mengenai Migrasi, yang bertujuan untuk mendorong migrasi yang aman, tertib, dan teratur.