Berita
Local

IOM dan Kemlu Luncurkan Film Pendek untuk Mengedukasi Masyarakat tentang Risiko Perdagangan Orang di Era Digital

Copyright: @america

Jakarta, Indonesia - International Organization for Migration (IOM) bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Protokol dan Konsuler Kementerian Luar Negeri (Kemlu) meluncurkan film pendek berjudul "Through the Screen" di Jakarta pada 25 Juli 2023. Film ini menceritakan kisah seorang perempuan muda yang menjadi korban perdagangan orang yang dilakukan oleh perusahaan penipuan daring di luar negeri. Melalui film ini, IOM dan Kemlu bertujuan untuk mengedukasi masyarakat mengenai tanda-tanda dan risiko menjadi korban perdagangan orang dalam industri penipuan daring.

Perdagangan orang melalui pelantar daring tengah menjadi tren yang sedang berkembang. Para pelaku perdagangan orang mengiming-imingi para lulusan sekolah menengah dan universitas yang memiliki kesempatan bekerja yang terbatas di negara asal mereka dengan janji-janji palsu tentang pekerjaan dengan gaji tinggi di luar negeri. Ternyata mereka dipaksa untuk bekerja di pusat-pusat penipuan yang terlibat dalam perjudian online, mata uang kripto, dan aplikasi perjodohan. Sindikat kriminal merekrut korban melalui iklan lowongan kerja daring yang diposting dan disebarkan di media sosial.

"Perubahan perekrutan tradisional ke digital memicu pada perdagangan orang lewat dunia maya. Pendekatan inovatif dan kolaborasi diperlukan untuk melawan perdagangan orang dengan cara daring. Kita tidak boleh menunggu sampai ada kasus yang terjadi. Cegah sekarang, jangan sampai menyesal di kemudian hari," ujar Didik Eko Pujianto, Sekretaris Direktorat Jenderal Protokol dan Konsuler, Kemlu.

Sepanjang tahun 2020 hingga Mei 2023, Kemlu mencatat lebih dari 2.400 WNI telah menjadi korban sindikat penipuan dunia maya.  Mengingat tingginya jumlah orang yang terjebak dalam penipuan yang dilakukan secara daring, peningkatan kesadaran tentang rute migrasi yang aman, risiko perdagangan orang, dan penipuan daring, sangat dibutuhkan, terutama dengan target utama kaum muda dan terpelajar di Indonesia. Pembuatan film ini merupakan bagian dari dukungan IOM kepada Pemerintah Indonesia dalam memerangi perdagangan orang, khususnya melalui pelantar daring.

Film ini dikembangkan berdasarkan penilaian kebutuhan dan analisis situasi melalui konsultasi yang erat dengan para pemangku kepentingan terkait, termasuk Kemlu, perwakilan pemerintah di luar negeri, Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), dan Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI), yang juga telah memberikan dukungan kepada para korban.

"IOM memuji upaya Pemerintah Indonesia dalam memerangi perdagangan orang dan melindungi warga negara yang menjadi korban modus operandi yang baru ini. Kami berharap film ini dapat memberikan kontribusi pada upaya yang lebih luas untuk meningkatkan kesadaran masyarakat umum mengenai tren ini dan membekali para migran dengan informasi yang dibutuhkan dalam rangka pembuatan keputusan yang tepat," ujar Joshua Hart, Koordinator Program Senior IOM Indonesia.

Acara peluncuran ini dilanjutkan dengan talkshow tentang pencegahan perdagangan orang untuk tujuan kerja paksa. Acara ini mempertemukan pemerintah, organisasi masyarakat sipil, mahasiswa, dan masyarakat umum untuk mendiskusikan tindakan lebih lanjut untuk memberantas perdagangan orang di Indonesia. Acara ini diselenggarakan menjelang peringatan Hari Menentang Perdagangan Orang Sedunia (WDATIP) yang jatuh pada tanggal 30 Juli.

Pembuatan video ini didukung oleh Biro Kependudukan, Pengungsi, dan Migrasi (PRM) Departemen Luar Negeri Amerika Serikat melalui Program Migrasi Regional Asia (Asia RMP) yang diimplementasikan oleh IOM di 12 negara, termasuk Indonesia.

Film tersedia di sini dan isi formulir penyebaran kami jika Anda ingin mengunduh video kami dengan kualitas yang lebih baik.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai program dan acara ini, silakan menghubung Ayunda Pratama, Media & Communication Staff di IOM Indonesia, Tel: +62 811 1219 913, Email apratama@iom.int

*******