Berita
Local

IOM dan Direktorat Jenderal Imigrasi melakukan asesmen kesiapan 19 Pintu Masuk untuk kembali beroperasi di tengah pandemi COVID-19 dan ancaman darurat kesehatan masyarakat lainnya

IOM and Indonesia’s Directorate General of Immigration assessed 19 Points of Entry on the readiness of continuing operations amid COVID-19 and public health emergency threats

Indonesia – Setelah Asesmen Pintu Masuk perdana sukses diselenggarakan pada tanggal 3 Agustus 2022 yang lalu di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Organisasi Internasional untuk Migrasi (International Organization for Migration; IOM) bersama dengan Direktorat Jenderal Imigrasi (Ditjenim), Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, dengan dukungan dana dari Korea International Cooperation Agency (KOICA), melanjutkan kegiatan asesmen di 18 Pintu Masuk lainnya. Melibatkan hampir 400 petugas di delapan bandara, enam pelabuhan dan empat Pos Lintas Batas Negara (PLBN), asesmen ini merupakan bagian dari upaya IOM untuk mendukung Pemerintah Indonesia dalam menanggapi pandemi COVID-19 dan kedaruratan kesehatan masyarakat di masa depan.

Kegiatan asesmen tersebut antara lain di Bandara Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, Pelabuhan Tunon Taka di Nunukan, Pelabuhan Tanjung Balai Karimun di Kepulauan Riau, Bandara Juanda di Jawa Timur, Lintas Batas Darat Motaain di Atambua, Pelabuhan Bitung di Sulawesi Utara, Lintas Batas Darat Skouw di Jayapura, dan Lintas Batas Darat Nanga Badau di Kalimantan Barat, dilaksanakan sepanjang Agustus dan September 2022. Kegiatan ini terdiri dari Focus Group Discussion (FGD) dan observasi fasilitas Pintu Masuk. Selain itu, berbagai pemangku kepentingan, antara lain Imigrasi, Otoritas Kesehatan Pelabuhan (PHA), Bea Cukai, Manajemen Pelabuhan, Kanwil Kemenkes, Kepolisian, dan Badan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BMI) turut serta dalam asesmen tersebut.

Ahmad Yani Airport Assessment

“Kami melakukan asesmen terhadap Pintu Masuk dengan mobilitas tinggi ini bersama dengan IOM untuk mencegah dan mengendalikan penyebaran COVID-19 dan penyakit menular lainnya. Lokasi-lokasi tersebut merupakan lokasi yang strategis bagi pelaku perjalanan asing. Melalui kerjasama ini, kami ingin memastikan kesiapan petugas dalam melakukan kegiatan screening bagi para pelaku perjalanan,” jelas Heru Tjondro, Direktur Direktorat Kerja Sama Imigrasi, Ditjen Imigrasi, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, saat membuka acara pembukaan penilaian.

Sebastien Reclaru, Project Coordinator IOM Indonesia, menyebutkan bahwa pandemi COVID-19 saat ini tetap menjadi masalah kesehatan yang utama. Namun, hal itu juga memiliki dampak baru yang belum pernah terjadi sebelumnya pada pengelolaan perbatasan dan migrasi bagi orang-orang yang berpindah, termasuk pekerja Indonesia yang bermigrasi untuk bekerja guna membangun keterampilan dan untuk mengirimkan remitansi kepada anggota keluarga di rumah.

Di masa yang akan datang, IOM dengan dukungan Ditjenim akan memberikan pengembangan kapasitas bagi otoritas terkait Pintu Masuk dan peningkatan infrastruktur di Pintu Masuk strategis serta memberikan lebih banyak peralatan dan perlengkapan untuk mendukung fase pemulihan Indonesia dari pandemi COVID-19.

 

Untuk informasi lebih lanjut mengenai project, silahkan hubungi Panji Nindia Putra Sudoyo, IOM´s National Project Officer pada psudoyo@iom.int.

Untuk pertanyaan media, silahkan hubungi Ariani Hasanah Soejoeti, IOM National Media and Communications Officer di Indonesia pada asoejoeti@iom.int/08122726308.