-
Siapa Kami
Siapa KamiOrganisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) adalah bagian dari Sistem Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai organisasi antar-pemerintah terkemuka yang mempromosikan migrasi yang manusiawi dan teratur untuk kepentingan semua. IOM telah hadir di Indonesia sejak 1979.
Tentang
Tentang
IOM Global
IOM Global
-
Kerja kami
Kerja KamiSebagai organisasi antar-pemerintah terkemuka yang mempromosikan migrasi yang manusiawi dan teratur, IOM memainkan peran kunci untuk mendukung pencapaian Agenda 2030 melalui berbagai bidang intervensi yang menghubungkan bantuan kemanusiaan dan pembangunan berkelanjutan. Di Indonesia, IOM mendukung para migran melalui berbagai kegiatan pemukiman kembali, dukungan dan pelindungan.
Apa yang kami lakukan
Apa yang kami lakukan
Cross-cutting (Global)
Cross-cutting (Global)
- Data dan sumber informasi
- Ambil Aksi
- 2030 Agenda
IOM ajak pemangku kepentingan untuk memvalidasi data survei tentang Indikator Tata Kelola Migrasi Nasional
Organisasi Internasional untuk Migrasi (International Organization for Migration/IOM) Indonesia menyelenggarakan Diskusi Kelompok Terfokus (Focus Group Discussion/FGD) untuk para pemangku kepentingan selama dua hari guna membahas dan memvalidasi data yang dikumpulkan oleh Kementerian Luar Negeri (Kemlu) mengenai penilaian terhadap Indikator Tata Kelola Migrasi (Migration Governance Indicators/MGI)) nasional. Sebelumnya, Kemlu memfasilitasi rapat koordinasi pada 15 Maret 2023 dan 3 April 2023, di mana kementerian dan lembaga terkait sepakat untuk memberi tanggapan terhadap 98 indikator MGI yang mencakup enam dimensi tata kelola migrasi yang baik yang dikembangkan oleh IOM dan Economist Impact (EI). Diskusi yang dilakukan dalam format hibrida pada 20-21 Juni 2023 ini dihadiri oleh 94 peserta yang mewakili 23 kementerian dan lembaga.
Penny Dewi Herasati, Direktur Sosial Budaya dan Organisasi Internasional untuk Negara Berkembang (Sosbud OINB) Kemlu membuka diskusi tersebut dengan menyoroti peran MGI untuk memperkuat kebijakan migrasi. “MGI akan membantu Pemerintah Indonesia untuk memperkuat kebijakan migrasi dan memastikan migrasi yang aman, tertib, dan teratur,” ujar Penny dalam sambutan pembukaannya.
Sementara itu, Zena Van Bemmel-Faulkner, Program Officer IOM Indonesia, berpendapat bahwa diskusi tersebut dapat menjadi latihan yang bermanfaat bagi semua pemangku kepentingan untuk mensinergikan kerja dalam pengembangan kebijakan-kebijakan migrasi. “Diskusi ini bisa menjadi kesempatan bagi semua pemangku kepentingan yang bekerja dalam tata kelola migrasi untuk dapat melakukan inventarisasi dan melihat berbagai praktik baik dan area potensial untuk pengembangan lebih lanjut, serta mengkonsolidasikan data di seluruh kementerian, " ucap Zena.
Diskusi ini dipandu oleh fasilitator yang mewakili IOM Indonesia dengan penjelasan dari para peneliti EI yang fokus pada pemeriksaan silang input data dalam matriks survei oleh kementerian dan lembaga. Penilaian terhadap MGI dilakukan di tingkat nasional dan daerah, dengan Jawa Tengah sebagai provinsi terpilih.
Focus Group Discussion adalah bagian dari Program Tata Kelola Migrasi untuk Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia (2022-2023) yang didanai oleh Migration Multi-Partner Trust Fund (MMPTF) dan dilaksanakan oleh IOM, bersama dengan UN Women dan UNDP, yang bertujuan untuk mendukung proses koordinasi antar lembaga untuk menerapkan pendekatan 'seluruh pemerintah' dan 'seluruh masyarakat' untuk tata kelola migrasi dan pelaksanaan Rencana Aksi Nasional untuk Kesepakatan Global untuk Migrasi.