Berita
Local

5.370 Pekerja Migran Indonesia Yang Kembali Dan Calon Pekerja Migran Asal Indonesia Akan Menerima Perlengkapan Kebersihan Guna Mencegah Transmisi Covid-19

Jakarta –

International Organization for Migrations (IOM) berkolaborasi dengan Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) melaksanakan acara serah terima perlengkapan kebersihan (hygiene kits) pada hari Kamis, 25 November 2021 bertempat di KH. Aula Abdurrahmah Wahid. Sebanyakan 5.370 perlengkapan kebersihan tersebut akan dibagikan kepada pekerja migran yang kembali dan calon pekerja migran Indonesia (PMI) untuk mendukung pencegahan COVID-19.

Kepala Misi IOM Indonesia, Louis Hoffman, menekankan pentingnya dukungan ini karena akan berkontribusi terhadap upaya pemulihan pandemic COVID-19 di Indonesia. “Distribusi hygiene kit ini diharapkan dapat mendukung respon dan rencana pemulihan COVID-19 di Indonesia karena kita harus memperhatikan kesehatan sebagai poin penting dalam migrasi, sehingga mobilitas tetap aman dan tertib. Kerja sama ini juga dilakukan untuk menyampaikan pesan tentang risiko kesehatan dan pentingnya protokol kesehatan selama migrasi,” kata Louis.

Menurut data Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia per November 2021, sebanyak 236.000 Warga Negara Indonesia (WNI) diketahui telah pulang ke Tanah Air selama pandemi COVID-19. Lebih dari 70% di antaranya adalah pemulangan dari negara dan wilayah tujuan utama dari Pekerja Migran Indonesia (PMI), seperti Daerah Administrasi Khusus Hong Kong, Malaysia, dan Provinsi Taiwan di China. Selain itu, penempatan pekerja migran baru-baru ini telah kembali dibuka ke negara tujuan utama serta beberapa negara tujuan baru.

Kepala BP2MI Benny Rhamdani menyatakan, kerja sama ini sangatlah penting bagi pelindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang diamanahkan UU 18/2017.

"Ini dapat diartikan sebagai segala upaya untuk melindungi kepentingan Calon PMI, PMI dan keluarganya dalam mewujudkan terjaminnya pemenuhan haknya dalam keseluruhan kegiatan sebelum, selama, dan setelah bekerja dalam aspek hukum, ekonomi, dan sosial. Dari kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat kerja sama yang telah dibangun kedua belah pihak, tidak hanya dalam menangani risiko kesehatan yang dihadapi oleh PMI, tetapi juga mendukung prioritas pemerintah untuk memastikan pelindungan bagi PMI di seluruh proses migrasi," jelas Benny Rhamdani.

Perlengkapan Kebersihan akan didistribusikan melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) BP2MI di tujuh lokasi, yaitu Batam, Tanjung Pinang, Pontianak, Nunukan, Surabaya, Bandung, dan Jakarta. Perlengkapan kebersihan tersebut terdiri dari masker, sabun, pembersih tangan, pembersih permukaan, pembalut untuk perempuan, masker kain anak-anak, serta perlengkapan kebersihan bayi, dan pamflet informasi tentang pencegahan COVID-19 dan mata pencaharian alternatif bagi PMI.

Kegiatan tersebut merupakan bagian dari program tanggap COVID-19 yang dilaksanakan oleh IOM, “Peningkatan Kapasitas di Pintu Masuk Indonesia dan Pemberdayaan Pekerja Migran Indonesia dan Keluarga” atau dikenal singkatnya sebagai Proram PMPMI, yang didukung oleh Korea International Cooperation Agency (KOICA) di bawah Program Agenda for Building Resilience against COVID-19 through Development Cooperation (ABC).

Country Director KOICA, YunGil Jeong, dalam sambutannya menyampaikan bagaimana proyek ini akan berkontribusi pada dukungan KOICA keselurihan terhadap respons Global COVID-19, “Saya percaya bahwa merawat dan mendukung orang-orang yang rentan dan termarjinalkan adalah tanggung jawab dasar bagi pemerintah dalam upaya menstabilkan dan membangun kepercayaan di masyarakat - mendukung para pekerja migran yang telah berkontribusi dalam pembangunan ekonomi di negara asal tentunya memiliki arti yang spesial. Proyek ini memiliki arti penting dalam upaya tersebut", kata YunGil.

 

Untuk informasi lebih lanjut, hubungi:

Pya Ayunindya

National Project Officer, Counter Trafficking & Labour Migration Unit

at  sayunindya@iom.int

Untuk permintaan wawancara, hubungi:

Ariani H. Soejoeti

Media and Communication Officer, IOM

at asoejoeti@iom.int