-
Siapa Kami
Siapa KamiOrganisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) adalah bagian dari Sistem Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai organisasi antar-pemerintah terkemuka yang mempromosikan migrasi yang manusiawi dan teratur untuk kepentingan semua. IOM telah hadir di Indonesia sejak 1979.
Tentang
Tentang
IOM Global
IOM Global
-
Kerja kami
Kerja KamiSebagai organisasi antar-pemerintah terkemuka yang mempromosikan migrasi yang manusiawi dan teratur, IOM memainkan peran kunci untuk mendukung pencapaian Agenda 2030 melalui berbagai bidang intervensi yang menghubungkan bantuan kemanusiaan dan pembangunan berkelanjutan. Di Indonesia, IOM mendukung para migran melalui berbagai kegiatan pemukiman kembali, dukungan dan pelindungan.
Apa yang kami lakukan
Apa yang kami lakukan
Cross-cutting (Global)
Cross-cutting (Global)
- Data dan sumber informasi
- Ambil Aksi
- 2030 Agenda
Sekitar 5,000 warga Makassar dan migran dari berbagai negara bergabung dalam acara Hari Kebudayaan Internasional untuk merayakan keaneka-ragaman yang terdapat dalam komunitas mereka di Pantai Losari, Makassar dengan berbagai pertunjukan musik, tarian dan makanan yang diselenggarakan oleh IOM bersama mitra setempat.
IOM Makassar telah menjalin kerjasama dengan kantor Walikota, Kementerian Sosial, aparat keamanan dan imigrasi dalam rangka membina hubungan yang baik antara lingkungan setempat dan ratusan migran yang berada di kota itu ketika sedang menunggu penyelesaian kasus-kasus mereka.
Pejabat setempat mengatakan hubungan dan sikap yang baik dari para migran, semangat sukarela dalam membantu dan tekad yang baik sebagai bagian dari masyarakat sekitarnya dapat menjadi percontohan bagi kota-kota di seluruh Indonesia.
Anak-anak migran asal Afghanistan yang berada di Makassar, Indonesia mempersembahkan “We Are The World” dalam acara Festival Kebudayaan Internasional pada 20 Nov 2016.
Kepala Misi IOM Indonesia, Mark Getchell berbicara di depan sekitar 5,000 orang yang menghadiri acara Festival Kebudayaan Internasional di Makassar, Sulawesi Selatan pada 20 Nov 2016 yang menampilkan berbagai tarian, lagu-lagu dan sajian dari kampung halaman para migran yang mendapatkan bantuan dari IOM di kota pelabuhan hiruk pikuk itu.
Bapak Harun Rani, Camat Marison, memberikan kata sambutan dalam perayaan International Multi-Cultural Day di Makassar.
Beberapa migran kelahiran Afghanistan memperagakan tarian tradisional Makassar, Ganrang Bulo dalam acara Hari Kebudayaan Internasional di ibu kota Sulawesi Selatan pada 20 Nov 2016.
Konsulat Jenderal Australia Richard Matthews, Kepala Misi IOM Mark Getchell dan Kepala Kantor IOM Makassar Nelson Bosch berbaur di antara para partisipan pada acara Festival Kebudayaan Internasional di Makassar, Sulawesi Selatan pada 20 Nov 2016 yang menampilkan berbagai tarian, lagu-lagu dan sajian dari kampung halaman para migran yang mendapatkan bantuan dari IOM di kota pelabuhan hiruk pikuk itu.
Richard Matthews, Konsulat Jenderal Australia di Makassar, Sulawesi Selatan bersemangat dalam acara Festival Kebudayaan Internasional dengan memberikan sumbangan pada pemain Barongsai.
Seorang migran asal Afghanistan memperagakan Dambora (gitar tradisional) di depan sekitar 5,000 orang yang menghadiri acara Festival Kebudayaan Internasional di Makassar, Sulawesi Selatan pada 20 Nov 2016 yang menampilkan berbagai tarian, lagu-lagu dan sajian dari kampung halaman para migran yang mendapatkan bantuan dari IOM di kota pelabuhan hiruk pikuk itu.
Seorang migran yang berasal dari Iran memperkenalkan makanan tradisional dari negaranya kepada warga Makassar dalam acara Festival Kebudayaan Internasional di Makassar, Sulawesi Selatan pada 20 Nov 2016 yang menampilkan berbagai tarian, lagu-lagu dan sajian dari kampung halaman para migran yang mendapatkan bantuan dari IOM di kota itu.