-
Siapa Kami
Siapa KamiOrganisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) adalah bagian dari Sistem Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai organisasi antar-pemerintah terkemuka yang mempromosikan migrasi yang manusiawi dan teratur untuk kepentingan semua. IOM telah hadir di Indonesia sejak 1979.
Tentang
Tentang
IOM Global
IOM Global
-
Kerja kami
Kerja KamiSebagai organisasi antar-pemerintah terkemuka yang mempromosikan migrasi yang manusiawi dan teratur, IOM memainkan peran kunci untuk mendukung pencapaian Agenda 2030 melalui berbagai bidang intervensi yang menghubungkan bantuan kemanusiaan dan pembangunan berkelanjutan. Di Indonesia, IOM mendukung para migran melalui berbagai kegiatan pemukiman kembali, dukungan dan pelindungan.
Apa yang kami lakukan
Apa yang kami lakukan
Cross-cutting (Global)
Cross-cutting (Global)
- Data dan sumber informasi
- Ambil Aksi
- 2030 Agenda
Dengan lebih dari 35 tenaga medis profesional dan kerja sama dengan berbagai penyedia layanan kesehatan di seluruh Indonesia, IOM menyediakan layanan di tiga kategori berikut:
- Pemeriksaan Kesehatan Migrasi dan Pelayanan Kesehatan sebelum Perjalanan
Pemeriksaan kesehatan dan pelayanan kesehatan sebelum perjalanan adalah salah satu layanan manajemen migrasi termapan yang ditawarkan oleh Departemen Kesehatan Migrasi IOM di tingkat global untuk para pengungsi dan imigran. Pelayanan ini terdiri dari evaluasi kesehatan serta berbagai kemungkinan perawatan untuk status mental dan fisik migran. Hal ini dilakukan sebelum keberangkatan untuk mengidentifikasi migran akan adanya kondisi yang memiliki potensi mengancam kesehatan masyarakat, keamanan masyarakat serta keamanan dan permintaan berlebihan terhadap publik untuk layanan sosial, serta yang menguntungkan kesejahteraan para migran sendiri.
Dalam konteks penempatan di negara ketiga, IOM Indonesia dengan sumber daya berupa 5 dokter panel, melakukan pemeriksaan kesehatan pengungsi yang diterima untuk penempatan negara ketiga sebelum keberangkatan mereka, termasuk melaksanakan pemeriksaan medis (pemeriksaan fisik, rontgen dada, flebotomi, dll), pemeriksaan pra-keberangkatan dan memastikan kesehatan migran yang layak untuk bepergian. IOM juga memberikan pelayanan imunisasi dan perawatan medis untuk para pengungsi, sehingga mereka dapat bepergian secara aman dan tidak memberikan risiko kesehatan masyarakat bagi para sesama yang bepergian atau masyarakat penerima.
- Promosi Kesehatan dan Bantuan kepada Migran
Melalui kerja sama dengan Pemerintah Republik Indonesia, masyarakat sipil, dan komunitas donor, IOM memberikan layanan kepada para pengungsi dan pencari suaka yang berada di Indonesia. Departemen Kesehatan Migrasi (MHD) memberikan dan mempromosikan program kesehatan yang bersifat mencegah serta mengobati yang juga berkontribusi terhadap kesehatan fisik, mental dan sosial para migran, sehingga memungkinkan mereka dan masyarakat penerima untuk dapat mencapai lingkungan masyarakat yang sehat.
A. Kesehatan Kuratif: Pelayanan kesehatan pokok diberikan kepada seluruh migran yang dibantu oleh IOM, baik melalui penyedia layanan pihak ketiga atau Puskesmas dan klinik swasta. Ketika konsultasi oleh spesialis atau rujukan ke area seperti klinik, rumah sakit panel dan laboratorium diberikan, rujukan tersebut disetujui dan diatur oleh staf MHD. Perawatn khusus atau intervensi juga diberikan apabila para migran memiliki kondisi medis yang kronis atau darurat/diagnosis yang mengancam kehidupan migran. Bantuan tambahan juga diberikan kepada para migran termasuk para perempuan yang sedang mengandung, serta para penyandang disabilitas atau memiliki masalah medis yang terus berlangsung.
B. Kesehatan Preventif: Pelayanan kesehatan preventif seperti promosi kesehatan, imunisasi, dan pengobatan dugaan untuk parasit umum, pemeriksaan nutrisi dan bagi anak usia dini, kesehatan reproduksi/kontrasepsi, pemeriksaan kualitas makanan dan air serta control vector regular juga diberikan kepada para migran yang dibantu oleh IOM, dan merupakan cara yang hemat biaya untuk mengurangi permintaan pelayanan medis sekunder dan tersier. Imunisasi dilakukan sesuai dengan rencana imunisasi nasional Indonesia. Dengan mengakui nilai dari program kesehatan masyarakat, promosi kesehatan yang responsif termasuk topik seperti keluarga berencana, kebersihan dan sanitasi, kesehatan ibu/anak, dan penyakit menular.
- Bantuan Kesehatan Migrasi untuk Populasi yang Terpengaruh oleh Krisis
IOM Indonesia telah memberikan bantuan untuk populasi yang terpengaruh oleh krisis sejak IOM diundang untuk ikut serta dalam usaha pemberian bantuan di Pulau Galang, Riau tahun 1979. Ketika dibutuhkan, MHD membantu populasi yang terpengaruh oleh krisis, masyarkat penerima, dan pemerintah untuk memperkuat serta mengukuhkan kembali sistem pelayanan kesehatan pokok mereka. Terutama, MHD memberikan pelayanan kesehatan bagi para penyintas bencana tsunami di Aceh tahun 2004, di mana lebih dari 170,000 orang meninggal dunia, dan banyak dari mereka terluka atau kehilangan tempat tinggalnya. MHD mengatur pelayanan kesehatan dan dukungan psikososial untuk orang-orang yang mengungsi, memberi rujukan medis, melakuakn vakuasi bagi para individu yang tidak bias dibantu di tingkat lokal dan membantu membangun kembali pelayanan berbasis masyarakat dan memperkuat sistem pelayana kesehatan yang terpengaruh oleh krisis, contohnya ketika peristiwa bencana alam di Nias (2005), Yogyakarta (2006), dan Jawa Barat (2009). Saat ini, IOM Indonesia tidak memberikan bantuan kesehatan bagi populasi yang terpengaruh oleh krisis.
- Dukungan Kesehatan Mental dan Psikososial
-
IOM memberikan dukungan kesehatan mental dan psikososial yang berlapis-lapis untuk memastikan kesejahteraan mental para migran yang dibantu IOM. IOM mengakui bahwa para migran terpengaruh dalam berbagai cara dan oleh sebab itu, membutuhkan berbagai dukungan yang berbeda-beda, sebagai tambahan dari bantuan kemanusiaan mendasar yang menyeluruh. Dengan mengunakan kerangka piramida intervensi Kesehatan Migran dan Dukungan Psikososial (MHPSS), IOM memfasilitasi kegiatan MHPSS untuk memenuhi berbagai kebutuhan kelompok serta subkelompok migran yang berbeda-beda. Kegiatan-kegiatan tersebut terdiri dari kegiatan mendasar seperti kegiatan pendidikan, rekreasi dan keterampilan vokasi, memperkuat komunitas serta dukungan keluarga, pelayanan nonklinis khusus seperti konseling individu dan kelompok, serta pelayana klinis (rujukan kepada psikolog dan psikiater).